Mojowarno, 16 Oktober 2024 .
Sebuah kebanggaan tersendiri menyaksikan karya batik asli Mojowarno tampil dengan megah di panggung Jombang Batik Festival bersama Putri Indonesia Intelegensia 2. Festival ini memamerkan keindahan dan keunikan batik lokal yang memancarkan kebudayaan, cinta akan tradisi, dan kerja keras para pengrajin.
Salah satu yang menarik perhatian adalah batik dengan motif padi dan tebu yang dikenakan Plt Camat Mojowarno M. Ronny Afriandie S.STP, M.Si,. Lebih dari sekadar pola indah, motif ini membawa cerita mendalam tentang sumber kehidupan dan sejarah panjang masyarakat Mojowarno. Sejak berdirinya Padukuhan Mojowarno pada tahun 1850 oleh Ki Abisai Ditotaruno, padi telah menjadi simbol kemakmuran, harapan, dan ketekunan masyarakat. Tebu, di sisi lain, melambangkan manisnya hasil dari kerja keras dan kebersamaan. Kedua motif ini tidak hanya memperindah kain, tetapi juga mengingatkan kita akan hubungan erat masyarakat Mojowarno dengan alam yang menjadi penopang kehidupan mereka.

Sementara itu, batik tenun yang dikenakan oleh Anggota DPRD Jombang Dapil 3, Dodit Eko Prasetyo, SE, membawa sentuhan tradisional dengan penggunaan pewarna alami. Diproduksi langsung oleh tangan-tangan terampil pengrajin di Desa Penggaron, batik ini mengusung warna alami dari bahan seperti kunyit dan daun telang. Pewarnaan alami ini tidak hanya menambah keunikan dan nilai estetis, tetapi juga menegaskan komitmen Mojowarno dalam menjaga tradisi yang selaras dengan alam.

Jombang Batik Festival menjadi ajang penting untuk memperkenalkan dan merayakan kekayaan budaya yang terpadu dalam setiap helai kain batik. Setiap motif, setiap warna, adalah warisan yang harus dijaga dan terus diwariskan bagi generasi mendatang.